Monday, December 3, 2012

Jenis-jenis Kepribadian Manusia Menurut Para Ahli

Tipologi adalah ilmu watak golongan-golongan menurut tipe, corak watak masing-masing . Pemikiran sering diartikan sebagai produk pikir yang secara sadar dan tegas . Pembaruan merupakan proses cara perbuatan membarui.
1. Tipe Kepribadian Sanguinis
Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias; menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang disiplin. Orang dengan tipe kepribadian Sanguinis cenderung hangat (warm-hearted), ceria, optimis, PD, namun juga egois. Sedangkan orang Phlegmatis adalah mereka yang punya lebih banyak kadar lendir dalam tubuh
2. Tipe Kepribadian Melankolis
Tipe ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara mendalam, memelihara catatan, bagan dan grafik; menganalisis masyarakat yang terlalu sulit bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan; menunda – nunda suatu pekerjaan; mempunyai citra diri yang rendah; mengajukan tuntutan yang tidak realistis pada orang lain. Orang dengan tipe kepribadian melankolis cenderung lebih mudah sedih dan depresi (mood-nya lebih gloomy), artistik dan puitis.
3. Tipe Kepribadian Koleris
Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut kontrol dan wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.
Orang dengan tipe kepribadian ini cenderung tenang, cool, rasional, dan konsisten namun juga lamban dan pemalu. Orang Koleris adalah mereka yang punya kadar cairan empedu lebih banyak dalam tubuh. Karakteristik orang Koleris menurut Galen adalah bersemangat, antusias, enerjik, dan passionate. Terakhir, orang Melankolis adalah mereka yang punya kadar black bile lebih banyak dalam tubuh.
4. Tipe Kepribadian Phlegmatis
Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang perlu diredakan; rutinitas yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah kurang antusias; malas; tidak berpendirian; sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih dan gelisah.

Tipe Manusia Menurut Kresschmerr
Kretschmer seorang doktor jiwa berkebangsaan jerman,dari pengalaman-pengalamannya selama bekerja,ia menyimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara bentuk tubuh dengan sifat temperamen seseorang.
Tipologi yang dikemukakannya ada dua yang meliputi tipologi berdasar konstitusi fisik dan tipologi berdasar konstitusi Psikis. Tipologi berdasar konstitusi fisik ada 4 sedangkan tipologi berdasar konstitusi psikis ada 2. Antara tipologi fisik dan psikis ini memiliki hubungan yang erat satu sama lain.
Tipologi berdasar konstitusi fisik

Tipe Piknis

Ciri – ciri khas tipe
  1. Tanda kepala agak menunduk ,bahu ,muka agak pucat
  2. Badan agak pendek
  3. Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
  4. Leher pendek dan kuat
  5. Lengan dan kaki lemah
  6. Kepala agak “merosot” ke muka diantara keuda bahu, sehingga bagian atas dari tulang      punggung kelihatan sedikit melengkung
  7. Banyak lemak, sehingga urat-urat dan tulang-tulang tak kelihatan nyata

Type ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah orang berumur 40 tahun
Sifat-sifat khas tipe
  1. Sifat suka curiga pada orang lain ,tidak lekas percaya pada orang lain
  2. Solusi harus menimbulkan simpati dengan pembuktian bila perlu.


Tipe Leptosom (Kurus)
Orang yang bertype leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung
Ciri – ciri khas type ini ialah:
  1. Tanda badan kurus tinggi, tulang tangan dan kaki panjang dan kurus dada sempit
  2. Badan langsing/kurus, jangkung
  3. Perut kecil, bahu sempit
  4. Lengan dan kaki lurus
  5. Tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
  6. Buka bulat telurberat relatif kurang
Sifat-sifat khas tipe
  1. Sifat suka murung dan kurang terbuka
  2. Solusi harus sabar, pertanyaan harus lincah


Tipe Atletis
Pada orang yang bertype atletis ukuran-ukuran tubuh yang menegak dan mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh kelihatan selaras type mini dapat dipandang sebagai sintesis dari type piknis dan type leptoson.
Ciri – ciri khas type ini ialah:
  1. Tanda dada lebar , kaki kuat
  2. Muka terbuka tulang-tulang serta otot dan kulit kuat
  3. Badan kokoh dan tegap
  4. Tinggi cukupan
  5. Bahu lebar dan kuat
  6. Perut kuat
  7. Panggul dan kaki kuat dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan agak kecil
  8. Tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak muka bulat telur, lebih pendek dari tipe lepsotom

Sifat-sifat khas tipe
  1. Sifat orang nya sabar ,terbuka ,cerdik
  2. Solusi harus menguasai UU / peraturan yang berlaku karena terdapat adu argumentasi.


Tipe Bulat
  1. Tanda dada lebar ,kaki kuat ,muka terbuka
  2. Sifat biasanya kurang di siplin dan kurang teratur hidupnya
  3. Solusi harus siap dengan paraphrasing agar informasi sistemis dan terara

Tipe Gemuk
  1. Tanda badan gemuk ,gerak lamban ,kurang lincah ,muka bulat ,hidung pesek besar,mulut lebar,bibir tebal ,sehingga keseluruhannya bulat seperti bola
  2. Sifat ramah ,humoris ,senang bicara dan tertawa
  3. Solusi tidak kesulitan tetapi harus terarah biasanya kalau tidak terarah habis waktu.

Kepribadian dan Watak Manusia Menurut William Sheldon
Sheldon membagi tipe kepribadian berdasarkan dominasi lapisan yang berada dalam tubuh seseorang. Berdasarkan aspek ini, dia membagi tipe kepribadian menjadi tiga:
1. Ektomorph
Tipe orang yang berbadan kurus tinggi, karena lapisan badan bagian luar yang dominan. Sifatnya antara lain suka menyendiri dan kurang bergaul dengan lingkungan masyarakatnya.

2. Mesomorph
Tipe orang yang berbadan sedang, dikarenakan lapisan badan bagian tengah yang dominan. Sifat orang tipe ini antara lain giat bekerja dan mampu mengatasi sifat agresif.

3. Endomorph
Tipe orang yang memiliki bentuk badan gemuk, bulat, dan anggota tubuh yang pendek karena lapisan badan bagian dalam yang dominan. Sifat yang dimilikinya antara lain kurang cerdas, senang makan, suka dengan kemudahan, dan tidak banyak mengambil resiko dalam kehidupan.

Tipe – tipa Pribadi :
Tipe 1 perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
Tipe 2 penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
Tipe 3 pengejar prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
Tipe 4 romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang biasa-biasa saja.
Tipe 5 pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
Tipe 6 pencemas
Orang tipe termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
Tipe 7 petualang
Tipe termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan dukacita.
Tipe 8 pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
Tipe 9 pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.

Proses Pembelian Konsumen


Proses pembelian bagi konsumen sebagai berikut :
1. Menganalisa Keinginan dan Kebutuhan
Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan.
2. Menilai Sumber-sumber.
Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli.
3. Menetapkan Tujuan Pembelian.
Tahap ketika konsumen memutuskan untuk tujuan apa pembelian dilakukan, yang bergantung pada jenis produk dan kebutuhannya.
4. Mengidentifikasikan Alternatif Pembelian.
Tahap ketika konsumen mulai mengidentifikasikan berbagai alternatif pembelian.
5. Keputusan Membeli.
Tahap ketika konsumen mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya.
6. Perilaku Sesudah Pembelian.
Tahap terakhir yaitu ketika konsumen sudah melakukan pembelian terhadap produk tertentu.

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur yang mencakup beberapa komponen:
1. Keputusan tentang jenis produk.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah radio atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli radio serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.
2. Keputusan tentang bentuk produk.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk radio tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu suara, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimalkan daya tarik merknya.
3. Keputusan tentang merk
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.
4. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan di mana radio tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus radio, atau toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.
6. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli radio. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan pemasarannya.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.

Memahami Perilaku Konsumen

Teori Ekonomi Perilaku Konsumen adalah bukan analisa deskriptif dan menyangkut mata rantai antara konsumen pribadi, sosial dan karakteristik psikologis dan perilaku pembelian mereka. Tetapi, mereka membuat abstrak dan analisa logis dari apa yang dimaksud oleh rasionalisasi perilaku pilihan dan rasionalisasi implikasi perilaku

Pendekatan utama Adalah:
• Teori utilitas
• Analisa indifferen
• Pilihan yang diungkapkan
• Pendekatan karakteristik

Konsumen mencari untuk memaksimalkan kegunaan mereka, dengan meningkatkan konsumen mereka lebih banyak barang-barang yang baik dan mengurangi konsumen mereka barang-barang yang tidak baik.

Tiga Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Konsumen :
1. Konsumen Individu
Pilihan merek oleh konsumen individu dipengaruhi oleh ; 
(1) Kebutuhan konsumen, 
(2) Persepsi atas karakteristik merek, dan 
(3) Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.

2. Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan terhadap pembelian konsumen ditunjukkan oleh 
(1) Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), 
(2) Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), 
(3) Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan 
(4) Faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).

3. Marketing strategy
Marketing strategy merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. 
Variabel-variabelnya adalah 
(1) Barang, 
(2) Harga, 
(3) Periklanan dan 
(4) Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran.

Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.

Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik. 

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen


Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Faktor kebudayaan
Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya.
b. Faktor sosial
Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
c. Faktor pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.
d. Faktor psikologis
Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang.

PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN

Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen:

Pendekatan Interpretif 
Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang di rasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.

Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seseorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.

Pendekatan Sains Marketing
Pendekatan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki keputusan kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.


Perilaku Konsumen


Proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan denganmudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaranyang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam halpemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.

Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

Roda Analisis Konsumen
Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan pemasar untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik. Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku.

Afeksi dan Kognisi
Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, suasana hati/mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktivitas kognisi yang terjadi dalam keempat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi ke dua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktivitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.



BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena persaingan merek dari berbagai perusahaan dalam merebut Top Brand Award. Konsumen akan cenderung percaya pada merek yang pernah meraih Top Brand Award. Penurunan top brand index merek Indomilk untuk kategori susu cair dalam kemasan sebesar 6% dari tahun 2009-2010 mengindikasikan terdapat masalah pada ekuitas merek Indomilk tersebut. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah “Apa pengaruh Citra Merek dan Kesadaran Merek terhadap Ekuitas Merek Indomilk”. Citra merek dan kesadaran merek diduga berpengaruh terhadap ekuitas merek dan sangat penting untuk membangun ekuitas merek yang kuat.

Saran penulis:

  1. Menyesuaikan produk terhadap iklan yang dipublikasikan 
  2. Kuantitas menentukan kualitas
  3. Memperbanyak promosi melalui media ilklan di televisi, radio dan dalam bentuk spanduk

BAB 4


HASIL DAN TUJUAN
INDOMILK
1.     Tujuan
  1. Menganalisis perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk susu steril UHT
  2. Menganalisis segmentasi pasar berdasarkan aspek psikografis.
  3. Melakukan positioning produk susu steril UHT berdasarkan preferensi dan persepsi konsumen.
  4. Merekomendasikan strategi pemasaran berdasarkan segmentasi, targeting dan positioning.
2.     Spesifikasi Produk


Susu cair steril INDOMILK adalah susu steril siap minum dan dikemas dalam botol plastik transparan yang kedap udara. Diformulasikan sesuai untuk anak dalam usia pertumbuhan 3 - 12 tahun. Produk ini memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi kesehatan tulang , yaitu Triple Bone Care (Kalsium, Fosfor dan Vitamin D) dan Kolin. Susu cair steril INDOMILK juga diperkaya dengan Vitamin A, B1, B6 dan D3 untuk membantu pemenuhan gizi sehari-hari. Keseluruhan vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik anak.

Disamping memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, susu cair steril INDOMILK juga memiliki rasa yang sangat disukai oleh anak-anak dan seluruh keluarga sehingga saat minum susu menjadi menyenangkan Para ahli di INDOMILK membuat beraneka rasa susu cair steril dengan aroma dan rasa yang begitu nikmat, tanpa kesan eneg setelah minum susu.  Kenikmatan rasa ini akan terasa lebih sempurna bila susu cair steril INDOMILK disajikan dalam keadaan dingin.

Keunggulan susu cair steril INDOMILK adalah sistem pengawetan yang alamiah tanpa bahan pengawet sintetis, tepatnya dengan menggunakan pemanasan suhu tinggi untuk membunuh mikroorganisme yang ada dalam susu. Kemasan kedap udara yang digunakan membuat susu cair steril INDOMILK dapat disimpan cukup lama sampai batas kadaluarsa yang tercetak pada botol.

Selain tersedia dalam kemasan satuan, susu cair steril INDOMILK juga tersedia dalam kemasan multipak berisi 4 botol yang lebih ekonomis dan praktis dibawa kemana-mana. Di samping itu, susu cair steril INDOMILK juga dilengkapi dengan sedotan steril untuk menjamin kebersihannya. Susu cair steril INDOMILK tersebar luas hampir di seluruh Indonesia.
Produk Pesaing
No
Merek
Top Brand Indeks
2007 (%)
2008 (%)
2009 (%)
2010 (%)
1.
Indomilk
21,8
28,1
29,4
23,4
2.
Ultra Milk
29,3
24,5
28,3
29
3.
Frisian Flag
20,1
25,3
22,7
23
4.
Milo
8,3
6,3
5,9
7
5.
Real Good
6,8
8,6
4
4,5
6.
Bear Brand
4
-
2,5
4
7.
Milkuat
6
2
2,7
3,1

Berdasarkan tabel diatas selama empat tahun berturut-turut yaitu tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010 merek “Indomilk” masuk ke dalam jajaran top three dan menempati posisi pertama untuk kategori susu cair dalam kemasan beserta merek “Ultramilk” dan “Frisian Flag”. Namun, di tahun 2010 merek “Indomilk”. Mengalami penurunan top brand index sebesar 6% sehingga menjadikan merek Indomilk tidak lagi menempati posisi pertama karena direbut oleh merek Ultramilk. Penurunan top brand index sebesar 6% dan direbutnya posisi pertama oleh merek Ultramilk tentunya mengindikasikan adanya masalah pada ekuitas merek Indomilk.

BAB 3


METODE PENELITIAN


Dalam menulis penulisan ilmiah ini penulis mengambil objek tentang produk susu Indomilk, karena penulis merasa ingin tau seberapa besar tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh produk susu Indomilk di beberapa daerah. Maka dalam penulisan ini penulis menganalisis hal tersebut dan menjelaskan tingkat kepuasan konsumen.


3.2 Data / Variabel
Metode Pengumpulan dan Pengukuran Data
Pada penelitan ini penulis melakukan pengumpulan data, dengan cara:
Instrumen kuesioner, dalam hal ini penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data primer dalam bentuk pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang memberi kebebasan kepada responden untuk memberi jawaban, sebuah pertanyaan hanya bisa diberikan diantara pilihan yang sudah tersedia.
Sedangkan pengukuran data yang dilakukan oleh penulis yaitu menggunakan skala likert dengan kriteria skor sebagai berikut:
1. Sangat Setuju (SS) = 5
2. Setuju (S) = 4
3. Ragu – Ragu (RR) = 3
4. Tidak Setuju (TS) = 2
5. Sangat Tidak Setuju = 1
Hasil dari pengumpulan dan pengukuran data tersebut akan diolah dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS).


 3.3 Metode Analisis Data

1) Uji Validitas
Item-item pertanyaan yang akan digunakan sebelumnya terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas. Tujuannya adalah agar data yang diambil benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Dalam metode validitas dan reliabilitas, acuan untuk mengambil keputusan valid atau tidaknya suatu item dapat dilakukan dengan melihat nilai seluruh item alpha. Bila nilai alpha seluruh bertanda positif maka item tersebut dianggap valid.


2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.

3) Uji Analisis Statistik Deskriptif
Uji ini digunakan untuk menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean.

4) Uji T-Test
Untuk pembuktian hipotesis dilakukan dengan T-Test atau T-score. Alasan peneliti menggunakan T-Test dalam menganalisa data adalah karena T-Test pada prinsipnya adalah suatu teknik statistik untuk menguji hipotesis, tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara dua kelompok sampel dengan jalan perbedaan mean-meannya. Mencari nilai T uji sampel berpasangan dengan alat bantu sofwtware SPSS For Windows 15.0

5) Metode Chi Square
Uji chi kuadrat ( Chi Square) adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi / yang benar-benar terjadi / actual (F) dengan frekuensi harapan / ekspektasi (Fe) yang didasarkan atas hipotesis tertentu. Bentuk distribusi Chi Square adalah x2, nilai x2 adalah nilai kuadrat karena nilai x2 selalu positif

BAB 2

                                                  LANDASAN TEORITIS

MARKETING MIX
Teori ini dikembangkan oleh J. Mc Carthy. Marketing Mix memiliki empat elemen, yang terkenal dengan sebutan 4P yang terdiri atas:
1. Product
2. Price
3. Place
4. Promotion

Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).
  1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns. Ini harus memberikan nilai bagi pelanggan tetapi tidak harus nyata pada waktu yang sama. Pada dasarnya, melibatkan memperkenalkan produk baru atau improvisasi produk yang ada.
  2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price. Harga harus kompetitif dan harus memerlukan keuntungan. Strategi harga dapat terdiri dari diskon, menawarkan dan sejenisnya.
  3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.Hal ini mengacu pada tempat dimana pelanggan dapat membeli produk dan bagaimana produk yang menjangkau ke tempat itu. Hal ini dilakukan melalui saluran yang berbeda,seperti Internet, grosirdan pengecer.
  4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing. Ini mencakup berbagai cara berkomunikasi kepada pelanggan dari apa yang perusahaan yang ditawarkan. Ini tentang berkomunikasi tentang manfaat menggunakan produk atau jasa tertentu.
  5. People, yaitu orang mengacu pada pelanggan, karyawan, manajemen dan semua orang yang terlibat di dalamnya. Hal ini penting bagi setiap orang untuk menyadari bahwa reputasi dari merek yang Anda terlibat dengan adalah di tangan rakyat.
  6. Process, hal ini mengacu pada metode dan proses yang menyediakan layanan dan karenanya penting untuk memiliki pengetahuan yang menyeluruh pada apakah layanan yang membantu pelanggan, jika mereka diberikan dalam waktu, jika pelanggan informasi di tangan tentang layanan dan hal seperti itu.
  7. Physical Evidence, hal ini mengacu pada pengalaman menggunakan produk atau jasa. Ketika layanan keluar untuk pelanggan, adalah penting bahwa Anda membantu dia melihat apa yang dia membeli atau tidak. Sebagai contoh-brosur, pamflet dll melayani tujuan ini.
Promotion Mix / Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan gabugan dari berbagai jenis promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal. Sebelum melakukan prmosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang yang mencakup bauran promosi sebagai berikut :
  • Periklanan: Semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu.
  • Promosi Penjualan: Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
  • Hubungan masyarakat dan publisitas: Berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.
  • Penjualan pribadi: Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
  • Pemasaran langsung: Penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail,dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.